- Details
- Written by: Administrator
- Category: Sejarah
- Hits: 515
Pendirian yayasan Binterbusih ini diprakarsai oleh sejumlah rohaniawan muda Papua yang sedang melanjutkan studi di Yogyakarta, Bandung dan Jakarta, diantaranya Bapak. Teddy Kedeikoto, Bapak. Karl Lukas Degei, Pastor Yonatan Fotem, Pastor Natalis Gobai. Mereka prihatin terhadap situasi mahasiswa yang sedang melanjutkan studi di Jawa. Yayasan Binterbusih berawal dari kegiatan pembinaan dalam bentuk kepanitiaan kemudian oleh sejumlah rohaniwan muda Papua didirikan Yayasan Bina Teruna Indonesia Bumi Cendrawasih atau akrab dengan Yayasan Binterbusih di Jakarta pada tanggal 12 Januari 1988. Yayasan ini peduli membantu membentuk generasi muda Papua secara baik, terencana dan berkesinambungan.
Sejak tahun 1997 bekerjasama dengan Proyek Wilayah Timika Terpadu (PWT2) diteruskan oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Irian Jaya (LPMI) dan kemudian oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) dan saat ini menjadi YPMAK (Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro) mengelola program beasiswa baik untuk mahasiswa Papua pada umumnya, khususnya suku Amungme dan Kamoro. Selama kurang lebih 30 tahun sudah banyak pelajar dan mahasiswa yang menyelesaikan studinya melalui program ini. Yayasan Bina teruna Indonesia Bumi Cendrawasih atau akrab dengan sebutan yayasan Binterbusih didirikan oleh sejumlah rohaniwan muda asal Papua di Jakarta pada tanggal 12 januari 1988 di hadapan Notaris Ibu Karmila,sebagai Yayasan sosial eduktif bersifat indenpenden dan tidak berafiliasi dengan partai politik maupun agama apapun.
Pada tanggal 17 Maret 2010 Yayasan Binterbusih menyesuaikan diri dengan UU Yayasan Republik Indonesia yang baru, dihadapan Notaris Ibu Siti Roayanah di Semarang dan pada tanggal 29 Maret 2010, disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM di Jakarta. Jumlah mahasiswa asal kabupaten Mimika yang studi di Jawa tiap tahun bertambah banyak. Sedikit dari mereka yang dikirim dari semuanya hidup dalam asrama yang lebih enak. Karena merasa prihatin maka mendorong para Rohaniwan muda asal Papua untuk melakukan pendampingan atau pembinaan agar para mahasiswa asal Mimika melakukan pembentukan diri dari sisi akademis, mental maupun ketrampilan praktis. Dalam dua tahun mereka melakukan kegiatan pembinaan dalam bentuk kepanitiaan dan kemudian di lembagakan dalam bentuk Yayasan Bina Teruna Indonesia Bumi Cendrawasih disingkat menjadi Binterbusih. Binterbusih dilahirkan oleh putra-putri Timika pada khususnya Papua umumnya yang peduli membantu pembentukan diri generasi muda secara baik.