HOME
- Details
- Written by: Administrator
- Category: Beranda
- Hits: 57
Setelah melakukan kunjungan dan pendampingnan studi mahasiswa, Yayasan Binterbusih merancang pertemuan dan mengumpulkan semua tim kunjungan untuk bersama merancang tindak lanjutnya.
Rapat ini terjadi pada tanggal 29-30 Oktober 2024 di Semarang. Turut hadir pula Ketua Dewan Pembina Yayasan Binterbusih Bp. Paul Sudiyo dan Ketua Yayasan Bintrrbusih Bp. Pascalis Abner.
Dengan tema “Mencari Jalan Baru” pertemuan ini diharapkan bisa menjawab temuan-temuan yg ada selama kunjungan dan pendampingan studi melalui keputusan bersama dan dikuatkan dengan pengalaman yg ada melalui Bp. Paul Sudiyo dan Bp. Pascalis Abner. Juga, guna memperbaiki pelayanan dan pembinaan terhadap mahasiswa.
"Apa yang dilakukan selama ini sudah baik namun, perlu peningkatan lagi. Cara-cara yang kita lakukan sekarang harus lebih dari yang sebelumnya". Pak Pascalis menekankan kepada para korwil untuk lebih dekat dalam pendampingan dan pelayanan kepada mahasiswa.
- Details
- Written by: Administrator
- Category: Beranda
- Hits: 46
Pendampingan studi pelajar Amor kelas X - XII dengan tema “Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai” telah berhasil diselenggarakan. Tema ini merupakan ajakan kepada siswa siswi untuk tidak terlena dan bersenang-senang saja ketika dimasa sekolah dan kuliah. Kegiatan ini diadakan di Pertapaan Santa Maria Rowoseneng, Kab. Temanggung pada hari sabtu dan minggu, 26 - 27 Oktober 2024.
Kegiatan ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kelas X yang diikuti 44 peserta dan kelas XI, XII yang diikuti 61 peserta. Dengan tema tersebut kelompok kelas X lebih menekankan tentang pentingnya hidup diasrama, kegaitan asrama yang mebangun, dan bagaimana kita dari awal kelas X sampai nanti kelas XII akan banyak menanam di asrama. Dengan tema tersebut kegiatan ini juga berharap agar menjadi awal untuk anak kelas X memahami kehidupan asrama sebagai tempat untuk mengembangkan diri. Terlebih lagi bukan hanya sekolah saja yang penting namun asrama juga sama pentingnya. Karna pembentukan diri di asrama akan di tuai saat masa perkuliahan.
Sedangkan di kelompok kelas XII, Masa kuliah dan sekolah diibaratkan sebagai waktu menanam yang seharusnya penuh perjuangan untuk mengembangkan diri dari segi akademik, karakter, soft skill, dan hard skill. Sedangkan waktu memanen adalah saat nanti siswa siswi akan menggunakan ketrampilan-ketrampilan tersebut di dunia kerja atau dipelayanannya kelak.
- Details
- Written by: Administrator
- Category: Beranda
- Hits: 54
Penghargaan Vyatra Bala Madya diberikan kepada Yayasan Binterbusih karena konsisten selama tiga tahun berturut-turut berkontribusi terhadap pelaksanaan pengembangan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat serta menjaga brand PEM Akamigas. Penghargaan tersebut diberikan pleh PEM Akamigas yang berada di Cepu kepada Yayasan Binterbusih pada Kamis, 24 Oktober 2024 di kampus Cepu. Pem Akamigas merupakan perguruan tinggi yang dikelola dibawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Yayasan Binterbusih sendiri selama tiga tahun ini telah mengirimkan tujuh anak dampingannya untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di PEM Akamigas. Salah satu dari ketujuh anak tersebut akan lulus di tahun 2025.
- Details
- Written by: Administrator
- Category: Beranda
- Hits: 72
"Siapa menanam banyak akan manuai banyak" kalimat ini merupakan tema yang diangkat oleh tim pembinaan Yayasan Binterbusih dalam kegiatan pendampingan studi semester ganjil tahun 2024 ini. Tema ini diangkat untuk menekankan kepada para mahasiswa bahwa segala sesuatu ada waktunya. Ibarat berkebun ada waktu untuk menanam, menyiram, dan memupuk lalu ada waktu untuk menanam dan memetik. Jika dihubungkan dengan masa studi yang sedang ditempuh para mahasiswa berarti saat kuliah ini adalah saat untuk menanam sebanyak-banyaknya atau belajar sebanyak-banyaknya.
Kegaitan ini dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu, 5 - 6 Oktober 2024 di Griya Paseban Semarang. Pendampingan Studi ini diikuti oleh sebanyak 18 mahasiswa yang berasal dari kota studi Semarang. Dalam kegiatan ini peserta diajak untuk merefleksikan apa yang sudah ditanam sejak masa SD, SMP, dan SMA sehingga menjadi seperti sekarang ini. Lalu, apakah yang ditanam sejak kecil tersebut sudah cukup untuk menjadi bekal di masa perkuliahan? Mahasiswa juga diajak untuk outbond membawa bola pingpong dengan sendok lalu dimasukkan ke dalam tempat. Games ini juga bermaksud untuk menekankan kepada peserta agar saat kuliah ini menanam sebanyak-banyaknya atau balajar sebanyak-banyaknya.